TUGAS BAHASA INDONESIA
MAKALAH
Disusun Oleh :
Maria Selena
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang
Selama ini administrasi hanya
dipandang sebagai kegiatan tulis menulis
belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak
beralasan. Secara fisik
kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis,
baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak
teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada
yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan
pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan
Tidak semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan
administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketatausahaan di
sebuah lembaga mempunyai output yang sangat penting, terkait di berbagai bidang,
baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang
kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen
seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat
penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi
isinya dijamin benar.
Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut
kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk
administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti
hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai
tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi
ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga
pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi
masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan
format data administras pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi
kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat
ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus kapable
terhadap teknologi informasi saat ini.
b.
Ruang
lingkup pembahasan.
Bertolak dari pemikiran tersebut diatas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan
informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukungnya saat
ini, kiranya perlu adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi
satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang
dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani
oleh tenaga tenaga yang
pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya (TI). Padahal sementara ini banyak
institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data
pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format
administrasi, sesuai kepentingan mereka.
Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, pen ulis hanya membatasi dalam membahas:
- Format baku data administarsi kependidikan dan
sistem pengelolaan data administrasi kependidikan
- Pelayanan informasi data administasi
kependidikan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Pengertian Administrasi
Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi,
ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara
sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial
Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen
Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan
sekelompok manusia melalui tahapan tahapan
yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya,
administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai
fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry
Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi
perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan Salah satu bentuk
rumusan pengertian adminitasi secara luas yang sederhana antara lain
menyebutkan : bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha
bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap
mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan
melibatkan seluruh anggota kelompok.
Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno
Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen” , administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat,
surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang
bersifat teknis ketatausahaan.
Selanjutnya, dalam makalah ini penulis mengartikan administrasi dalam
pengertian sempit sebagai ketata usahaan. Meskipun sebenarnya antara
administrasi dan ketatausahaan mempunyai arti yang jauh berbeda tetapi penulis
yakin bahwa antara administrasi dengan ketatausahaan masih mempunyai
keterkaitan yang sangat erat..
b.
Pengertian Tata Usaha
Ada beberapa pengertian tentang Tata Usaha, tetapi kesemuanya hampir mempunyai
kesamaan pengertian yang mengarah kepada pengaturan tulis menulis dan catat
mencatat. Berikut beberapa pengertian tentang Tata Usaha
Tata Usaha terdiri dari dua kata, yaitu “Tata” dan “Usaha” yang masing-masing
kurang lebih mempunyai pengertian sebagai berikut Tata adalah suatu peraturan
yang harus ditaati., dan Usaha ialah suatu usaha dengan mengerahkan tenaga,
pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti kata, Tata Usaha adalah
suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan kerja.
- Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa
yang dimaksud dengan istilah Tata Usaha ialah penyelenggaraan tulis
menulis(keuangan dan sebagainya) di perusahaan, negara dan sebagainya,
sedangkan penata usaha ialah orang-orang yang menyelenggarakan taha usaha.
- The Liang Gie dalam bukunya Administrasi
Perkantoran Modern memberikan pengertian bahwa tata usaha ialah segenap
rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim
dan menyimpan keterangan-keteranagn yang diperlukan dalam setiap usaha
kerja.
Selanjutnya, dalam makalah ini tata usaha diberi pengertian sebagai aktivitas
administrasi dalam arti sempit yaitu, kegiatan untuk mengadakan pencatatan dan
penyusunan keterangan-keterangan sehingga keterangan-keterangan itu dapat digunakan
secara langsung sebagai bahan informasi bagi pimpinan organisasi yang
bersangkutan atau dapat dipergunakan oleh siapa saja
yang membutuhkan.
c. Pengertian Pelayanan
Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, antara lain : Pelayanan merupakan
serangkaian kegiatan, karena itu pelayananuga merupakan suatu proses. Sebagai
proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi
seluruh kehidupan orang dalam masyarakat (Munir, 2000; 17). Yang dimaksud
pelayan umum adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang
ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak
Menurut Ahmad Batinggi (1999; 12) Pelayanan Umum dapat
diartikan sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengurus hal-hal yang diperlukan masyarakat/ khalayak umum. Dengan demikian,
pelayanan yang baik dan berkualitas adalah pelayanan yang cepat, menyenangkan,
tidak mengandung kesalahan, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Masih
banyak pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh beberapa pakar, diantaranya
Fandi Ciptono dan lain-lainnya.
Pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik yang dilakukan oleh
suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta termasuk bidang ketata usahaan
harus memuat beberapa aspek, antara lain :
- Keterbukaan, yaitu adanya informasi pelayanan
yang berupa loket informasi yang dimilikinya dan terpampang dengan jelas ;
- Kesederhanaan yaitu mencakup prosedur palayanan
dan persyaratan pelayanan
- Kepastian yaitu menyangkut informasi waktu, biaya
dan petugas pelayanan yang jelas
- Keadilan yaitu memberi perhatian yang sama
terhadap pelanggan tanpa adanya diskriminasi yang dapat dilihat dari
materi atau kedekatan seseorang ;
- Keamanan dan kenyamanan hasil produk pelayanan
memenuhi kualitas teknis dan dilengkapi dengan jaminan purna pelayanan
secara administrasi ;
- Perilaku petugas pelayanan menyenangkan
pelanggan, yaitu harus tanggap dan peduli dalam memberikan pelayanan
dengan tidak mempersulit pelanggan untuk mencari keuntungan pribadi
BAB III
PEMBAHASAN
DAN KESIMPULAN
a. Pembahasan
Dengan melihat latar belakang, ruang lingkup masalah serta membandingkan dengan
berbagai pengertian administrasi dan pelayanan, banyak hal tentang administrasi
data kependidikan di sekolah-sekolah yang masih perlu dibenahi sehingga
memudahkan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat pengguna informasi
kependidikan, maupun kepada siswa yang membutuhkan informasi atau dokumen
kependidikan dirinya Dengan adanya teknologi informasi / komputer, selama ini
setiap satuan pendidikan atau sekolah memiliki format data administrasi
kependidikan dan sistem pengelolaan data adminitrasi kependidikan yang
berbeda-beda. Begitu juga program aplikasi yang digunakan juga berbeda-beda,
menurut kemampuan petugas pengelolanya.
Beberapa sekolah ada yang mengelola data administasii
kependidikannya dengan program aplikasi Excel, Word dan Acces(Microsoft Ofice),
tetapi juga ada yang mengelola dengan program aplikasi dBase Visual atau Foxpro
dan bahkan ada yang menggunakan My SQL. Demikian juga petugas pengelolanya juga
berbeda-beda peranan dan jabatannya di sekolah. Ada petugas pengelola data
administasii kependidikan dari staf Tata Usaha, ada yang berasal dari seorang
guru yang dianggap mumpuni penguasaan komputernya, tetapi juga ada yang berasal
dari staf administrasi jurusan. Hal ini paling tidak menjadi hambatan dalam
rangka tukar informasi antar sekolah atau dalam rangka memberikan pelayanan
informasi tentang data administasii kependidikan seperti data kelembagaan,
kurikulum, peralatan maupun siswa dan keuangan.
Belum lagi kalau melayani institusi yang membutuhkan
data administasii kependidikan sesuai dengan kepentingan mereka seperti data
siswa yang khusus berasal dari desa “X” karena akan diberi beasiswa, atau siswa
dari keluarga kurang mampu, dan sebagainya Dari pihak-pihak yang berkopenten
dan berwenang dibidang pendidikan seperti Depdiknas, Dinas Pendidikan Propinsi
dan Dinas Pendidikan Kab/Kota, kelihatannya telah menyadari kondisi ini. Telah
diujicobakan dan disosialisasikan sistem pengelolaan data administasii kependidikan
dan format data administasii kependidikan melalui berbagai jenis pelatihan
maupun workshop. Akan tetapi kurang mendapat respon baik dari sekolahsekolah
dengan berbagai alasan. Banyak sekolah yang kurang bersedia memanfaatkan sistem
tersebut, karena harus entry data ulang, juga kurang kapable dengan kepentingan
sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh, walaupun telah mengisi sistem
pengelolaan data administasii kependidikan yang disosialisasikan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah , tetapi untuk kepentingan Ujian Nasional
sekolah masih harus mengisi PCPU yang didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh
Dinas yang sama.
Demikian juga format data administasii kependidikan dan sistem pengelolaan data
administasii kependidikan yang menggunanan NISN sekolah masih harus memenuhi
permintaan data siswa kelas III Dinas Pendidikan Kota sehubungan dengan Uji
kompetensi, walaupun semua siswa kelas III telah mempunyaiu NISN, yang data
administasii kependidikan sudah ada disana.
b. Kesimpulan
- Agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang baik
dan berkualitas akan kebutuhan data administasii kependidikan di sekolah
yang bersangkutan, kepala masyarakat, sangat dibutuhkan adanya keseragaman
format data administrasi kependidikan yang baku, yang mudah pengelolaanya,
mudah pemahamannya serta yang paling penting kapable dengan program
aplikasi yang selama ini digunakan oleh sekolah yang bersangkutan. Sudah
barang tentu format data harus lengkap, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat penggunanya.
- Disamping format data administasii kependidikan,
juga sistem pengelolaan data administasii kependidikan yang menggunakan
progrtam aplikasi uyang sudah familier dengan petugas-petugas
pengelolanya. Kalau memang secara teknis harus menggunakan program
aplikasi lain, seharusnya ada semacam pendidikan atau pelatihan cara
mengkonversi sebuah data administasii kependidikan dari program aplikasi
yang digunakanb sekolah ke program aplikasi yang digunakan dalam sistem
pengelolaan data administasii kependidikan. Bukan sekedar pelatihan
mengoperasikan sistemnya saja atau entry data saja..
- Mengingat data administasii kependidikan sangat
penting pernannya sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijaksanaan di
bidang pembangunan pendidikan, maka yang paling penting adalah kejujuran
dan kedisiplinan petugas pengelola/up date data di setiap satuan
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Soebroto, R. 1980. Pokok-pokok Pengertian Ilmu Taha Usaha, Jakarta
:Balai Pembinaan Administrasi, Akademi Administrasi Negara
Ahmad Batinggi, 1999. Manajerial Pelayanan Umum. Universitas
Terbuka,Jakarta
Ciptono F, 1997. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Andi
Offset.Yogyakarta
Munir, 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Bina Aksara. Jakarta
Soewarno Handayaningrat, 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Gunung Agung. Jakarta
http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/
TANGGAPAN
Comments
Post a Comment